Aku terbangun dari tidurku, aim tersentak melihat samar-samar orang yang sedang mengumandangkan adzan. Ini tak mungkin salah karena telingaku juga mendengarkan kumandang adzan itu.
Namaku Ratih. usiaku 38 tahun. Aku ibu rumah tangga dari 3 orang anak. seorang lelaki dan dua orang perempuan. Aku tinggal di Pekanbaru bersama suami dan anak-anakku. Sebenarnya aku asli wanita Jawa yang berasal dari Kediri, Jawa Timur. Cukup panjang perjalanan hidupku hingga kini aku menetap di Pekanbaru. Sedikit dari perjalanan hidupku itulah yang ingin aku ceritakan untuk"semua pembaca Misteri.
Masa kecilku amatlah sulit. Aku hidup ditengah keluarga petani di kaki gunung Kelud, Kediri. Jawa Tengah. Kehidupan yang tergolong miskin itu membuat aku nekat merantau ke negeri orang untuk merubah nasib. Aku berpikir jika terus disini maka sampai kapan pun aku dan keluargaku tetap miskin dan tak akan bisa merubah keadaan. Niatku ini juga didukung oleh orang tua dan keluargaku. Sebab mereka juga melihat banyak tetangga yang merantau ke luar negeri kemudian menjadi sukses. Bisa membangun rumah dan membeli perabotannya, punya sawah, kebun dan kendaraan.
Saat itu usiaku masih 19 tahun,aku baru saja lulus sekolah lanjutan atas. Tapi lantaran tak ada pekerjaan yang bisa aku lakukan. maka aku pun nekat merantau ke Taiwan. sebelum berangkat. aku menyelesaikan semua masalahku di kampung. untuk modal berangkat itu, aku juga menjual sebidang tanah milik orang tuaku. Ayahku setuju karena aku berjanji akan membelikannya lagi setelah aku tiba di Taiwan dan menerima gaji.
Tapi apa yang terjadi tak seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Di Taiwan aku mendapatkan majikan yang amat pelit. galak dan tak berperikemanusiaan. Aku di perlakukan seperti budak belian jaman penjajahan. Aku dipaksa bekerja hampir 19 jam sehari. Aku nyaris hanya punya waktu istirahat 4 jam setiap hari. Aku bangun sejak subuh mulai memasak dan menyapu dan membersihkan seisi rumah. Aku juga harus ikut berkebun hingga menjelang sore. Malam hari aku harus menyiapkan segala keperluan majikan hingga pukul 12 malam. Praktis aku hanya bisa istirahat setelah jam 12 malam hingga jam 5 subuh.
Tak tahan dengan itu aku kabur dan menjadi TKI illegal. Tapi hanya 2 bulan kemudian aku tertangkap polisi dan dipulangkan ke Indonesia. Praktis semua harapanku punah setelah aku berada di kampung halamanku. Yang tersisa tinggal hutang yang menggunung karena ayahku meminjam uang pada rentenir dengan harapan aku bisa membayarnya setiap bulan.
Akhirnya aku dinikahkan ayahku dengan seorang pemuda anak temannya. Dari pernikahan itu aku dikaruniai seorang anak lelaki. Tapi rupanya nasibku memang sial, pernikahan itu tak ubahnya neraka bagiku. Suamiku jauh dari kata tanggung jawab.
Kerjanya setiap hari hanya mondar-mandir ga karuan, tiap malam begadang, nongkrong dan mabuk di pinggir jalan. usaha yang kami bangun selalu gagal, lantaran suamiku malas dan tak mau bekerja. uang modal usaha pun habis karena hobbynya bermain judi. Akhirnya aku pun memilih untuk bercerai.
Tak ingin putus asa, aku kembali berangkat ke Singapura mencoba peruntungan di sana. Aku tinggalkan anakku bersama ayah dan ibuku. Tentu saja untuk berangkat ke Singapura aku juga perlu modal dan modal itu pun kembali aku pinjam dari tetangga dengan jaminan sebidang tanah yang berdempetan dengan rumah orang tuaku.
Tapi Singapura ternyata hanya memberi harapan palsu padaku. Apa yang kudengar dari teman dan tetanggaku tak seperti yang aku rasakan. Di Negeri Singa ini aku kembali mendapatkan majikan yang tidak baik. Segala hal yang aku kerjakan di rumah itu selalu dianggap salah.
Aku menjadi pelampiasan kemarahan majikanku hampir setiap hari. Aku pun tak tahan dan melarikan diri.
Saat melarikan diri itulah aku bertemu dengan seorang teman di tempat kost. Dia menyarankan aku untuk mengkonsultasikan masalahku pada Pak Aslam. Pak Aslam adalah seorang spiritualis yang bisa membantu memperbaiki nasib seseorang.
Pak Aslam bisa melihat ada masalah apa, sial atau karma apa dalam diriku hingga segala halyang aku lakukan- selalu gagaIdan tak menguntungkan.
Singkat cerita, Pak Aslam memberiku
Kapsul susuk Aura (KSA). Piranti mistik ini memiliki kekuatan gaib untuk membangkitkan aura dalam diriku, inner beauty. Piranti mistik ini akan membersihkan aura buruk dalam diriku, termasuk karma dan hal-hal gaib yang membuat hidupku selalu sial. Aura positifnya akan mempengaruhi orang-orang yang ada di sekitarku menjadi baik, perhatian dan welas asih padaku. Kekuatan gaibnya juga bisa membantuku menunjukkan jalan terbaik yang bisa aku tempuh disaat aku dalam masalah.
setelah menggunakan KSA, kejadian aneh terjadi dalam hidupku.
Selama 3 malam berturut-turut aku terbangun dari tidur dan melihat bayangan orang yang sedang mengumandangkan adzan. Anehnya samar tapi pasti aku melihat bayangan lelaki itu. Dan yang lebih mengherankan lagi, telingaku benar-benar mendengar kumandang adzan itu. Tak mungkin telingaku salah mendengarnya .
Seminggu setelah mengalami peristiwa aneh itu,aku benar-benar kaget, aku merasa semua orang yang ada di sekitarku menjadi baik. Majikanku sangat baik dan sangat menghargaiku, ia selalu menyapaku setiap hari. Bahkan ia memberiku uang jajan dan uang untuk makan sendiri. ini tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Tak hanya itu teman�teman dan orang-orang yang ada di sekitar apartemenku juga menjadi baik dan banyak yang memberi uang.
Dalam tempo 1 tahun saja, aku sudah bisa membayar lunas semua hutang�hutangku di kampung. Bahkan kemudian aku diberi bonus oleh majikanku yang tak kukira sama sekali. Bonus itu bisa untuk membeli sebidang tanah dan membangun rumah. Aku sangat bersyukur inilah kehendak Allah SWT. Dan aku diberi kebebasan oleh majikanku untuk menjaga rumahnya selama aku mau. Gajiku juga dibedakan dengan karyawan yang lain karena aku mendapat perhatian lebih darinya.
Demikian artikel tentang Kisah Misteri : TIGA MALAM MELIHAT ORANG MENGUMANDANGKAN ADZAN ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Kisah Misteri : TIGA MALAM MELIHAT ORANG MENGUMANDANGKAN ADZAN ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.
