Info informasi Kisah Misteri : Cari Pesugihan Ataukah Memuaskan Nafsu,Gunung Kemukus Saksi Bisu atau artikel tentang Kisah Misteri : Cari Pesugihan Ataukah Memuaskan Nafsu,Gunung Kemukus Saksi Bisu ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.
Beragam cara dilakukan banyak orang untuk menjadi kaya. Sebagian memilih jalan normal dengan bekerja lebih giat dan berusaha lebih keras, sementara sebagian lain memilih mencoba mencari jalan pintas meskipun tampak tidak masuk akal. Banyak orang beranggapan bahwa dengan pesugihan, kekayaan akan didapat segera tanpa harus bekerja membanting tulang. Salah satu ritual pesugihan yang sangat terkenal adalah ritual pesta seks di Kemukus.
Kemukus adalah salah satu tempat di daerah Jawa Tengah, tepatnya di kota Sragen. Sebagai kawasan gunung, tempat ini tidak dikenal karena panorama alam yang mempesona, tetapi karena reputasi sebagai tempat mencari pesugihan.
Hal yang sangat menarik buat pencari pesugihan adalah ritual yang harus dilakukan di tempat ini. Untuk mendapatkan pesugihan, seseorang harus melakukan pesta seks dengan wanita bukan pasangan resmi mereka selama tujuh kali berturut-turut dengan pasangan yang sama. Pesta seks ini dianggap sebagai syarat untuk mendapatkan pesugihan yang diinginkan.
Salah satu syarat dalam berhubungan seks di tempat ini adalah perbuatan tersebut harus dilakukan di tempat terbuka di wilayah gunung Kemukus tersebut. Sebagai pencari pesugihan membawa pasangan resmi mereka sendiri dan melakukan hubungan badan di tempat tersebut. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki pasangan ataupun pasangan tidak resmi yang sama-sama menginginkan pesugihan.
Di gunung Kemukus sendiri �tersedia� jasa teman tidur.
Banyak PSK yang menawarkan diri untuk menjadi teman tidur sesaat dalam ritual mesum tersebut. Para pekerja komersial ini datang dari berbagai daerah karena magnet gunung Kemukus sebagai tempat mencari penghasilan mudah dan �aman�.
Tempat ini seolah menjadi surga pecinta prostitusi karena tingkat keamanannnya. Sebagaian orang menganggap berhubungan seks di alam terbuka akan terasa sangat menyenangkan. Hal tersebut menjadi sangat menyenangkan ketika mereka tidak akan mendapati resiko dirazia oleh aparat dan sebagainya. Pihak �keamanan� setempat akan dengan sigap mengamankan prosesi ritual pengunjung tempat ini, termasuk prosesi seksual tak resminya.
Buat pencari pesugihan, mendatangi gunung ini adalah cara kaya yang mudah, murah, dan menyenangkan. Tak jarang banyak pencari pesugihan yang berulang kali datang ke wilayah ini dengan berbagai alasan. Salah satu alasan adalah mereka belum berhasil berhubungan seks dengan perempuan yang sama sebanyak tujuh kali berturut-turut. Tentu saja, hal ini bisa diartikan sebagai alasan untuk mempermulus keinginan melakukan pesta seksual di areal ini.
Tentu, masih banyak cara kaya yang lebih logis dan tidak melanggar kaidah agama. Lantas, bagaimana bisa �pesugihan seksual� ini terus berlanjut? Buat pemerintah daerah setempat, wilayah ini memberi kontribusi pemasukan daerah yang cukup besar. Setidaknya, aliran dana sebesar Rp 170 juta per bulan masuk ke kas daerah. Melihat angka yang besar, bukan tidak mungkin jumlah sebenarnya jauh lebih besar dari angka tersebut.
Benar kata Syaikh Muhammad At Tamimi bahwa kesyirikan di masa kini lebih parah dari kesyirikan di masa silam. Jika di masa dulu, yang dijadikan perantara agar mendapatkan rizki adalah orang-orang baik (para nabi, para malaikat dan orang sholih). Namun saat ini, yang dijadikan perantara untuk dapat berkah adalah dari ahli maksiat. Lihat saja bagaimana orang 'ngalap berkah' dengan mengikuti jejak Pangeran Samudro yang menzinai ibu kandungnya sendiri. Kisahnya terjadi di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah. Akhirnya saat ini muncullah pesugihan, yang konon harus melakukan hubungan intim dengan pasangannya sendiri, bisa pula dengan pasangan yang disewa (PSK).
---
Sudah menjadi cerita umum, ada ritual mencari pesugihan semacam babi ngepet dan lainnya dilakukan orang di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah. Untuk mendapatkan pesugihan itu, konon harus berhubungan seks dengan pasangan tidak sah.
Ritual mesum ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang mencari jalan pintas untuk menjadi kaya. Di gunung ini, ratusan warga dari berbagai wilayah di Jawa terutama datang berduyun-duyun ke Gunung Kemukus ini. Mereka bertujuan untuk mencari pasangan melakukan ritual pesugihan itu. Bagaimana sebenarnya ritual ini bisa menjadi semacam tata cara dan menjadi semacam tradisi yang sesat?
Tempat ritual ini berada di Gunung Kemukus tepatnya terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen, 30 km sebelah utara Kota Solo. Gunung Kemukus identik sebagai kawasan wisata seks karena di tempat ini orang bisa sesuka hati mengkonsumsi seks bebas dengan alasan untuk menjalani laku ritual ziarahnya, itulah syarat kalau mereka ingin kaya dan berhasil.
Dalam suatu aturan yang tidak resmi diwajibkan bahwa setiap peziarah harus berziarah ke makam Pangeran Samudro sebanyak 7 kali yang biasanya dilakukan pada malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon atau pada hari-hari dan bulan yang diyakhini baik, melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang bukan suami atau istrinya. Tapi jika ingin membawa pasangan sendiri pun tidak jadi masalah.
Acara ritual seks di Gunung Kemukus ini ada yang menganggap hanya sebuah legenda rakyat daerah. Zaman dulu dikisahkan tentang seorang Pangeran dari Kerajaan Majapahit yang bernama Pangeran Samudro bangsawan ini berasal dari kerajaan Majapahit tapi ada juga yang menyebutnya berasal dari zaman Kerajaan Pajang.
Menurut cerita, Pangeran Samudro ini jatuh cinta kepada ibunya sendiri yaitu Dewi Ontrowulan. Ayahanda Pangeran Samudro yang mengetahui hubungan anak-ibu tersebut menjadi murka dan kemudian mengusir Pangeran Samudro.
Setelah diusir oleh ayahnya inilah Pangeran Samudro melakukan perjalanan hingga akhirnya sampai ke Gunung Kemukus, tak lama kemudian sang ibunda menyusul anaknya ke Gunung Kemukus untuk melepaskan kerinduan.
Singkat cerita, ibu dan anak yang tengah dilanda asmara ini melepas kerinduan setelah sekian lama tidak bertemu. Namun, sebelum sempat ibu dan anak ini melalukan hubungan intim, penduduk sekitar memergoki mereka berdua yang kemudian merajamnya secara beramai-ramai hingga keduanya meninggal dunia.
Keduanya kemudian dikubur dalam satu liang lahat di gunung itu juga. Menurut cerita lainnya, sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir Pangeran Samudro sempat meninggalkan sebuah pesan yaitu kepada siapa saja yang dapat melanjutkan hubungan suami-istrinya yang tidak sempat terlaksana itu akan terkabul semua permintaannya.
"Baiklah aku menyerah, tapi dengarlah sumpahku. Siapa yang mau meniru perbuatanku , itulah yang menebus dosaku dan aku akan membantunya dalam bentuk apapun". Begitulah isi sumpah yang dilontarkan Pangeran Samudro sebelum akhirnya wafat.
Dari cerita legenda tentang Pangeran Samudro ini lah ritual di Gunung Kemukus seolah menjadi ajang pesta seks untuk meminta kekayaan. Jika berhasil, kedua pasangan yang bukan sah sebagai suami istri ini harus bertemu kembali untuk melakukan selamatan dan syukuran di Gunung Kemukus itu kembali.
Jika ingkar, maka kedua pasangan yang telah berjanji di makam Pangeran Samudro ini, akan jatuh miskin kembali. Bahkan, menurut mitos dan kepercayaan warga mereka atau titisan kedua pasangan yang melakukan ritual mesum berdua itu akan mengalami celaka.
---
Wallahul musta'an, ini jadi bukti bagaimana parahnya ritual ngalap berkah saat ini dibanding di masa silam karena yang dijadikan ajang ngalap berkah adalah dari pelaku maksiat, bukan orang-orang sholih seperti di masa silam.
Sisi lain yang membuktikan bahwa kesyirikan orang musyrik masa dulu masih lebih mending daripada masa sekarang dapat dilihat dari perkataan Syaikh Muhammad At Tamimi dalam Qowa�idul Arba� ketika menyebutkan kaedah keempat,
????? ?????????? ?????????? ???????? ???????? ???? ?????????????? ?????? ????????????? ???????????? ?? ?????????? ?????????????? ?? ??????????? ????????????? ?????????? ?????????? ????????? ?? ?????????? ????????????. ????????????? ???????? ????????: ??????? ???????? ??? ????????? ??????? ??????? ??????????? ???? ???????? ???????? ?????????? ????? ???????? ????? ???? ??????????? [????????:65].
Kesyirikan di zaman kita betul-betul lebih parah daripada kesyirikan pada zaman dulu. Karena orang-orang musyrik dahulu berbuat syirik di saat lapang, sedangkan mereka mengikhlaskan ibadah kepada Allah ketika dalam kondisi sempit. Namun, orang-orang musyrik saat ini berbuat syirik di sepanjang waktu, baik ketika lapang maupun sempit.
Dalil hal ini adalah firman Allah ta�ala (yang artinya), �Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo�a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan-Nya.� (QS. Al �Ankabut [29] :65)
Demikian artikel tentang Kisah Misteri : Cari Pesugihan Ataukah Memuaskan Nafsu,Gunung Kemukus Saksi Bisu ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Kisah Misteri : Cari Pesugihan Ataukah Memuaskan Nafsu,Gunung Kemukus Saksi Bisu ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.
Melalui jaringan backlink yang kami miliki merupakan penyedia jasa backlink menerima berbagai backlink Indonesia dengan layanan jasa backlink murah yang kami kelola secara manual dan profesional. Kami menawarkan jasa backlink terbaik. Bagaimana cara membeli backlink dari kami?. Silahkan 👉 Hubungi Kami! harga sangat terjangkau!
Berikut adalah daftar 50 situs Jaringan Backlink kami!
Kami jaringan backlink sebagai media backlink bisa juga menerima content placement yakni jasa backlink termurah kami di dalam artikel. Pesan segera jasa backlink termurah ini. Karena kami adalah raja backlink yang sebenarnya!